07 Maret 2009

Asingnya Sunnah

Assalamualaikum Warohmatullahi wabarokatuh
Bismillahirrohmanirrohim, Allahuma Sholi Wassalim Alaih...

Saudaraku seiman, pada senin besok tanggal 9 Maret 2009 banyak diantara saudara kita yang berlomba-lomba menambah pundi-pundi dosa mengatasnamakan Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam 'beribadah' dengan memperingati Hari Lahirnya Beliau Sholallahu Alaihi Wassalam-Maulid Nabi, Muludan, Sekatenan, Grebeg Mulud atau lain-lain penyebutan.
Berjuta-juta rupiah saudara kita hambur-hamburkan hartanya dengan keyakinan yang keliru ini. Sinyalemen ini telah jauh-jauh telah diperingatkan Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam lewat Aisyah ra " Man Amalan Amilan Laisa Alaihi Amruna Fahuwa Roddun" Barangsiapa melakukan amal perbuatan (ibadah) yang tidak ada contohnya dari kami maka akan tertolak. HR Bukhari-Muslim.
Kalau dikatakan belum datang hujjah bagi mereka pada kenyataannya dalil-dalil (yang dicocokan dengan kemauan mereka) talah banyak disebar, fenomena keterasingan sunnah ini semakin terlihat dengan enggannya kaum muslimin mendalami agamanya. Hati yang keruh, yang tidak lagi menganggap agama sebagai pedoman hidup adalah sebab lain munculnya fenomena ini. Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam sendiri telah menyatakan dalam HR Muslim: "Islam pertama kali muncul sebagai sesuatu yang asing dan akan kembali asing sebagaimana pertama kali ia muncul, maka beruntunglah bagi orang yang asing"
Sebenarnya kalau kaum muslimin mempelajari agama ini ternyata masih sangat banyak Sunnah Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam yang bisa diamalkan, sesungguhnya derajad seseorang muslim diukur dari banyaknya dan besarnya ia mengikuti Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam.
Ayolah saudaraku tinggalkan perbuatan-perbuatan ibadah yang tidak ada contohnya dari Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam, masih banyak amalan-amalan yang bernilai pahala yang mulia disisi Allah Ta'ala mulai bangun tidur hingga tidur lagi sehari semalam. Bukankah Allah Ta'la mengatakan dalam firmannya bahwa agama Islam ini sudah sempurna nggak perlu ditambah-tambahi dan nggak perlu berinovasi dalam agama ini cukuplah sami'nakanSholallahu Alaihi Wassalam wa atto'na aku dengar aku patuhi. Hal inilah yang ditakutkan kawan saya dari Inggris (saudaraku Abdurrahman) ketika belajar Islam di Indonesia. Dia meyakini bahwa kebenaran itu satu tidak berbilang, kebenaran hanya satu sumbernya tidak pula berbilang yaitu dari Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam yang diajarkannya langsung kepada para sahabat yang mulia diteruskan para tab'in dan terakhir tabi'ut tabi'in.
Jika engkau hendak melakukan perbuatan bid'ahmu maka ingatlah kepada siapa engkau bermaksiyat, bukan kepada manusia tetapi malulah pada Allah yang mengetahui apa yang engkau tampakkan dan engkau sembunyikan dalam hatimu. Allahu a'lam

Alhamdulillah,
Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Tidak ada komentar: